Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenali Risiko Investasi Aset Digital Kripto

 


Aset Digital Kripto menjadi salah satu asset yang banyak dicari oleh masyarakat di Indonesia saat ini. Namun, anda tak boleh sembarangan melakukan investasi terlebih lagi untuk yang belum pernah investasi di kripto. Hal ini karena ada berbagai resiko yang bisa saja akan anda alami. Apa saja sih resiko ketika berinvestasi di mata uang digital kripto? Yuk simak terus artikel ini hingga akhir ya.

Aset Kripto Mengalami Anjlok

Aset Digital Kripto adalah salah satu instrument investasi digital yang sempat menjadi sebuah primadona yang sangat menarik bagi kalangan investor di berbagai negara. Profit atau keuntungan yang diperoleh dari investasi kripto ini dapat mencapai ratusan hingga jutaan persen.

Dengan begitu, para investor berlomba lomba untuk mencari keuntungan di mata uang digital yang satu ini. Baca panduan melakukan investasi kripto paling gampang. Tapi, seiring dengan adanya gejolak situasi dunia yang membuat berbagai harga komoditas energi mengalami kenaikan. Pada saat ini investor justru kembali melirik berbagai asset komoditas.

Hal ini bisa terjadi karena nilai mata uang digital semakin melemah. Di era sekarang ini ada kenaikan suku Bungan Bank Sentral USA yang juga membuat Aset Digital Kripto ini kian terpuruk, bahkan ada juga yang anjlok mencapai 100% lho. Nah, salah satu asset yang mengalami harga anjlok adalah Luna.

Dalam hitungan beberapa hari terakhir asset kripto ini menjadi tak terlalu berharga. Pada perdagangan yang terjadi tanggal 8 Mei 2022, harga Luna masih ditransaksikan diatas satu juta rupiah untuk setiap koinnya. Tapi, harga luna mengalami penurunan yang sangat drastis mencapai 100% sehingga menjadi 0,25 rupiah saja untuk setiap koinnya pada tanggal 13 Mei 2022.

Selanjutnya pada perdagangan tanggal 18 Mei 2022 Luna bisa ditransaksikan pada harga 2,72 rupiah per koin. Selain itu, masih ada asset kripto lain yang mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu Terra. Koin digital Tera ini dalam sebulan terakhir mengalami anjlok sebanyak 91,05% yang bisa ditransaksikan dengan harga 1.285,36 rupiah untuk setiap koinnya.

Berikutnya masih ada asset digital Mirror Protocol yang mengalami kemerosotan sebanyak 81,33%. Lalu, ada asset digital perpetual protovol yang anjlok juga sebesar 69,63%. Kemudian, diikuti dengan asset digital superfarm yang mengalami penurunan menjadi 66,51%. Setelah itu, ada spell token yang turun sebesar 64,13%. Nah, asset kripto terakhir yang mengalami penurunan adala inverse finance yang merosot sebesar 63,66%.

Penipuan dalam Investasi Kripto

Seiring adanya peningkatan popularitas yang dimiliki kripto, investor juga harus menyiapkan diri dengan adanya kemungkinan penipuan. Di Indonesia ada banyak skema penipuan ponzi yang memakai asset kripto yang tak jarang dijadikan sebagai jalan keluar ketika pelaku penipuan ini sudah tak bisa lagi membagi keuntungan atau profit yang diperoleh.

Sejalan dengan adanya peningkatan transaksi dalam kripto, jumlah kasus penipuan Aset Digital Kripto yang dilaporkan pun meningkat. Risiko penipuan ini bisa saja terjadi ketika investor tak mempunyai pengetahuan dasar mengenai model investasi yang masih baru ini.

Apalagi bagi investor pemula yang mengenal kripto hanya dijadikan sebagai lahan untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar tanpa mempertimbangkan berbagai resikonya terlebih dahulu. Banyak diluaran sana berbagai entitas kripto illegal yang harus anda waspadai. Biasanya mereka yang melakukan penipuan tak memiliki izin resmi dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Itulah penjelasan mengenai risiko melakukan investasi AsetDigital Kripto.